Nama : Patkuroji
Nim : 1414231096
A. ayat ekonomomi mengenai konsumsi
1)
Q.S Thaha ayat 81
كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ
مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَنْ
يَحْلِلْ عَلَيْهِ (٨١)غَضَبِي فَقَدْ هَوَى
Artinya : Makanlah di antara rezeki
yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas
padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barang siapa ditimpa oleh
kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.
a.
Tafsir Mufradat
كُلُوا۟ : Makanlah
مِن :
dari
طَيِّبَٰت : yang baik-baik
مَا :
apa
رَزَقْنَٰكُمْ : Kami telah rezekikan kepadamu
وَلَا : dan janganlah
تَطْغَوْا۟ : kamu melewati batas
فِيهِ : padanya
فَيَحِلَّ : maka halal/menimpa
عَلَيْكُم : atasmu
غَضَبِى : kemurkaan-Ku
وَمَن : dan barang siapa
يَحْلِل : halal/menimpa
عَلَيْهِ : atasnya
غَضَبِى : kemurkaan-Ku
فَقَدْ : maka sesungguhny
هَوَىٰ : binasalah dia
b.
Asbab an-Nuzul
Surat at-Taha ayat 81 tidak memiliki
asbabun nuzul, akan tetapi memiliki munasabah atau hubungan dari ayat
sebelumnya. Surat at-Taha termasuk golongan surat Makkiyah.
c.
Kandungan ayat
Pada ayat ini Allah menyuruh supaya
mereka memakan di antara rezeki yang baik, yang lezat cita rasanya dan yang
telah Allah karuniakan kepada mereka, jangan sekali-sekali mereka
menyalahgunakannya, seperti menafkahkannya dengan boros, tidak mensyukurinya,
mendermakan kepada kemaksiatan, dll. Karena kalau demikian berarti mereka telah
mengundang kemurkaan Allah yang akan menimpakan siksa-Nya. Celaka dan binasalah
orang-orang yang telah ditimpa kemurkaan Allah.
d.
Munasabah ayat
Pada
ayat-ayat yang lalu Allah mengisahkan pertandingan Musa dan ahli-ahli sihir
Firaun yang berkesudahan dengan kemenangan Musa, yang akhirnya ahli-ahli sihir
itu beriman kepada Musa. Sedang Firaun tetap saja tidak mau tunduk menerima
kebenaran. Ia dan kaumnya tetap saja keras kepala menentang yang hak,
menyimpang dari jalan yang benar. Maka pada ayat-ayat berikut ini Allah menerangkan
tenggelamnya Firauan dan tentaranya di laut pada waktu mengejar Musa
ketika Musa hendak keluar meninggalkan Mesir menuju gunung Tur. Secara
etimologis, ﻏﺿﺒﻲ(ghadabi)
berarti kemarahanku/murkaku. Dalam kontek ayat di atas, kata ini menggambarkan
ancaman kemurkaan Allah yang akan ditimpakan kepada Bani Israil, jika mereka
menolak memakan rezeki yang telah diberikan Allah kepada mereka dan mereka
melampaui batas. Karena mereka telah diselamatkan oleh Allah dari kejaran
rombongan Firaun, sudah selayaknya mereka tidak menuntut yang lebih dan
melampaui batas dari apa yang telah diberi oleh Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar