Selasa, 15 Maret 2016

PATKUROJI TAFSIR AYAT (THAHA 81)



Nama : Patkuroji
Nim : 1414231096

A. ayat ekonomomi mengenai konsumsi
1)              Q.S Thaha ayat 81
كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَنْ يَحْلِلْ عَلَيْهِ (٨١)غَضَبِي فَقَدْ هَوَى
Artinya : Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.

a.             Tafsir Mufradat
كُلُوا۟               : Makanlah
مِن                : dari
طَيِّبَٰت            : yang baik-baik
مَا                 : apa
رَزَقْنَٰكُمْ            : Kami telah rezekikan kepadamu
وَلَا               : dan janganlah
تَطْغَوْا۟            : kamu melewati batas
فِيهِ                : padanya
فَيَحِلَّ                         : maka halal/menimpa
عَلَيْكُم                         : atasmu
غَضَبِى           : kemurkaan-Ku
وَمَن              : dan barang siapa
يَحْلِل                         : halal/menimpa
عَلَيْهِ              : atasnya
غَضَبِى           : kemurkaan-Ku
فَقَدْ                : maka sesungguhny
هَوَىٰ            : binasalah dia




b.             Asbab an-Nuzul
Surat at-Taha ayat 81 tidak memiliki asbabun nuzul, akan tetapi memiliki munasabah atau hubungan dari ayat sebelumnya. Surat at-Taha termasuk golongan surat Makkiyah.

c.             Kandungan ayat
Pada ayat ini Allah menyuruh supaya mereka memakan di antara rezeki yang baik, yang lezat cita rasanya dan yang telah Allah karuniakan kepada mereka, jangan sekali-sekali mereka menyalahgunakannya, seperti menafkahkannya dengan boros, tidak mensyukurinya, mendermakan kepada kemaksiatan, dll. Karena kalau demikian berarti mereka telah mengundang kemurkaan Allah yang akan menimpakan siksa-Nya. Celaka dan binasalah orang-orang yang telah ditimpa kemurkaan Allah.

d.             Munasabah ayat
Pada ayat-ayat yang lalu Allah mengisahkan pertandingan Musa dan ahli-ahli sihir Firaun yang berkesudahan dengan kemenangan Musa, yang akhirnya ahli-ahli sihir itu beriman kepada Musa. Sedang Firaun tetap saja tidak mau tunduk menerima kebenaran. Ia dan kaumnya tetap saja keras kepala menentang yang hak, menyimpang dari jalan yang benar. Maka pada ayat-ayat berikut ini Allah menerangkan tenggelamnya Firauan dan tentaranya di laut pada waktu mengejar Musa  ketika Musa hendak keluar meninggalkan Mesir menuju gunung Tur. Secara etimologis, ﻏﺿﺒﻲ(ghadabi) berarti kemarahanku/murkaku. Dalam kontek ayat di atas, kata ini menggambarkan ancaman kemurkaan Allah yang akan ditimpakan kepada Bani Israil, jika mereka menolak memakan rezeki yang telah diberikan Allah kepada mereka dan mereka melampaui batas. Karena mereka telah diselamatkan oleh Allah dari kejaran rombongan Firaun, sudah selayaknya mereka tidak menuntut yang lebih dan melampaui batas dari apa yang telah diberi oleh Allah.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar