SitiRobithotulAlfiah
PerbankanSyariah 3
1414231108
Tema :Konsumsi
Larangan Membelanjakan Harta secara Berlebih-lebihan
QS. Thaha ayat 81
كُلُوا
مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ
عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَنْ يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى - See
more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-thaha-ayat-77-94.html#sthash.byxhO66A.dpuf
كُلُوا
مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ
عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَنْ يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى - See
more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-thaha-ayat-77-94.html#sthash.byxhO66A.dpuf
كُلُوا
مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ
عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَنْ يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى - See
more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-thaha-ayat-77-94.html#sthash.byxhO66A.dpuf
كُلُوا
مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ
عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَنْ يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى - See
more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-thaha-ayat-77-94.html#sthash.byxhO66A.dpuf
كُلُوا
مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ
عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَنْ يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى - See
more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-thaha-ayat-77-94.html#sthash.byxhO66A.dpuf
كُلُوا
مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ
عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَنْ يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى - See
more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-thaha-ayat-77-94.html#sthash.Valxpjzd.dpuf
Terjemah :
“Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan
kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya yang menyebabkan kemurkaan-Ku
menimpamu dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, Maka Sesungguhnya
binasalah ia.”(QS Thaha : 81)
Ø
MenurutTafsir Al-Azhar
“Makanlahdariantararezeki-rezeki yang baik
yang telah Kami anugerahkankepadakamu.” (pangkalayat 81).
DengandemikianmakaTuhanmempersilahkanmemakanrezekibaik yang
telahdianugerahkanoleh Allah swt. Rezeki yang baikialah yang halal
lagienakrasanya, terimalahitudengan rasa syukurkepadaTuhan.Janganmemakan makanan
yang haram dan jangan dapatkan sumber makanan itu dari sumber yang haram walaupun
makanan itu halal, tapi kalau kita mendapatinya dengan cara yang haram maka
akan menjadi haram. Sebagai contoh, ayam adalah makanan yang halal tetapi kalau
kita mencuri ayam itu maka ayam tersebut adalah haram untuk kita makan.
“Dan janganlahmelampauibataspadanya.”Melampauibatasdenganrezeki
yang diberikanTuhanialahapabiladikumpulkandenganserakahdanrakus,
sehinggatidakmengingat agar orang lain pun mendapatrezekitersebut.Ataumenjadibakhil,
tidaksukamemberikepada orang yang kekuranganataukarenatamakingin pula
hendakmempunyaiapa yang adaditangan orang lain.Maksud ‘jangan melampaui’ itu juga bermaksud
‘jangan tidak bersyukur atas apa yang telah Allah berikan’. Mereka diingatkan
untuk bersyukur dengan segala nikmat yang Allah telah berikan kepada mereka dan
sepatutnya mereka bersyukur atas nikmat Nya.
“Yang akanmenyebabkankemurkaan-Ku
kepadamu.”MaksudnyadisiniTuhanmemperingatkanbahwasanya orang yang melampauibatashendakmenguasaiuntukdirisendirisegalarezeki
yang diberikanoleh Allah, sehinggatidakperdulilagitehadapkepentingan orang lain
adalahsuatuperangaiburukakanmenimbulkankemurkaanTuhan.
“Dan barangsiapa yang ditimpaolehkemurkaan-Ku
niscahyabinasalahia.” (ujungayat 81)Allah amatmurkakepada orang yang serakahdantamak,
rakusdanmementingkandirisendiri,
mengumpulkanhartasebanyak-banyaknyadengantidakmemperdulikan orang lain
disekelilingnya. Orang yang berperangaidemikiandenganrezeki yang diberikanoleh
Allah akanmendapatmurkadari Allah dan orang yang kenamurka Allah pastiakanbinasa,
hancur, jatuh, atauterkucilkandarimasyarakat.
Ø MenurutTafsirJalalain
“Makanlahdiantararezeki yang baik yang
telah kami berikankepada kalian” yakninikmat yang telahdilimpahkankepada kalian
“Dan janganlahmelamapuibataspadaNya” seumpamanya kalian
mengingkarinikmat-nikmatitu “Yang menyebabkankemurkaan-Ku menimpa kalian”
biladibacaYahillaartinyawajibkemurkaan-Ku menimpa kalian
danjikadibacaYahullaartinyapastikemurkaan-Ku menimpa kalian “Dan
barangsiapaditimpaolehkemurkaan-Ku” lafadzYahlildapat pula dibacaYahlul
“Makasesungguhnyabinasalahia” terjerumuslahiakedalamneraka.
Allah swttidakmenyukai orang-orang yang
menghamburkanuangnyauntukkesenanganduniawitanpamemikirkan orang lain,
terdapatdalam surah Al-Israayat 27 yang berbunyi :
¨bÎ)tûïÍÉjt6ßJø9$#(#þqçR%x.tbºuq÷zÎ)ÈûüÏÜ»u¤±9$#(tb%x.urß`»sÜø¤±9$#¾ÏmÎn/tÏ9#Yqàÿx.ÇËÐÈ
Terjemahan :
“Sesungguhnyapemboros-pemborosituadalahsaudara-saudarasyaitandansyaitanituadalahsangatingkarkepadaTuhan”
Allah
swt memberikan penegasan bahwa kita dilarang untuk menghambur-hamburkan harta
yang kita miliki secara boros atau berlebihan, Islam mengajarkan kita
kesederhanaan, sehingga kita harus membelanjakan harta sesuai dengan kebutuhan
saja, seperlunya saja dan tidak boleh berlebihan.Allah berfirman bahwa
orang-orang yang berperilaku boros adalah saudara-saudaranya setan, tentu kita
tidak mau bukan menjadi saudara setan.
Karena
setan adalah makhluk yang Allah swt ciptakan tetapi ia ingkar kepada Allah swt
atau tidak mau menjalankan yang Allah swt perintahkan. Setan memanfaatkan tubuh manusia atau nikmat Allah untuk berbuat
ma’siat yang menyebabkanmenjauhnya manusia dari jalan Allah ta’ala dan
menghalang-halangi manusia berbuat ketaatan kepadaNya.
Perlu kita ketahui bahwa perbuatan tabzir ini menafikan syukur sinonim
dari kufur nikmat, dimana syukur adalah memanfaatkan pemberian (nikmat)
Allah sesuai dengan tujuan Allah menciptakannya. Kita dilarang berbuat tabzir,
karena tabzir merupakan perbuatan setan. Oleh karena itu, boleh lah kita
menengok kembali pada diri kita. Apa sajakah bentuk tabzir yang pernah kita
lakukan? Apakah itu berupa tabzir pada uang belanja,makanan, pakaian,
perlengkapan, umur, pembicaraan, dan lain-lain? Ina’uzubillah minattabzir.
MenurutSofyan
bin Uyainah berkata, “Harta yang aku belanjakan bukan dalam ketaatan kepada
Allah maka dia termasuk boros sekalipun hal tersebut sedikit.”Allah SWT
berfirman:
*ö@è%yÏ$t7Ïè»ttûïÏ%©!$#(#qèùuó r&#n?tãöNÎgÅ¡àÿRr&w(#qäÜuZø)s?`ÏBÏpuH÷q§«!$#4¨bÎ)©!$#ãÏÿøótz>qçR%!$#$·èÏHsd4¼çm¯RÎ)uqèdâqàÿtóø9$#ãLìÏm§9$#ÇÎÌÈ
Terjemah :
"Hai hamba-hamba -Ku yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.Al-Zumar: 53)
Allah swt. memperingatkan hamba -Nya dari sikap
boros dalam firman-Nya:
(#qè=à2ur(#qç/uõ°$#urwur(#þqèùÎô£è@4¼çm¯RÎ)w=ÏtätûüÏùÎô£ßJø9$#ÇÌÊÈ
Terjemah :
“Dan makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.” (QS. Al-‘Arof: 31)
Sebagian Ulama Salaf berkata, “Allah telah
mengumpulkan pola hidup sehat dalam setengah ayat:
(#qè=à2ur(#qç/uõ°$#urwur(#þqèùÎô£è@4
Sepenggalan ayat diatas menjelaskan tentang
dilarang makan dan minum secara berlebih-lebihan karena akan berdampak negative
bagi kesehatan tubuh misalnya, obesitas yaitu berat badan yang berlebihan,
makanan tidak tercerna dengan sempurna, dan menimbulkan rasa malas untuk
melakukan aktifitas.
Allah SWT berfirman:
(#qè?#uäur¼çm¤)ymuQöqt¾ÍnÏ$|Áym(wur(#þqèùÎô£è@4¼çm¯RÎ)w=ÏtäúüÏùÎô£ßJø9$#ÇÊÍÊÈ
“…dan tunaikanlah haknya di hari saat
memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan”.(QS. Al-An’am: 141)
Atho’ bin Abi
Robah berkata “Mereka dilarang berlaku boros dalam segala hal”. DanIbnu
Katsir berkata, “Janganlah berlebihan dalam makan, sebab akan bisa membahayakan
bagi akal dan badan”.
Allah SWT berfirman saat memuji hamba -Nya yang
bersikap sederhana:
tûïÏ%©!$#ur!#sÎ)(#qà)xÿRr&öNs9(#qèùÌó¡çöNs9ur(#rçäIø)ttb%2urú÷üt/Ï9ºs$YB#uqs%ÇÏÐÈ
Terjemah :
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan
(harta) mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak (pula) kikir, dan
sesungguhnya (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS.
Al-Furqon:67)
Namun menurut Ibnu Katsir,berkata:
“Mereka tidak boros dalam memanfaatkan harta
sehingga berbelanja melebihi kebutuhan dan tidak pula kikir terhadap keluarga
mereka sehingga mengurangi hak-hak mereka, tidak memberikan kecukupan bagi
mereka, namun mereka berlaku adil dan bertindak yang terbaik, dan sebaik-baik
perkara itu adalah yang pertengahan, tidak berlebih-lebihan”.
Allah SWT berfirman:
وَلاَ
تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلاَ تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ
فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَّحْسُورًا
“Dan janganlah kamu jadikan
tanganmu belenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena
hal itu membuat kamu menjadi tercela dan menyesal.” (QS. Al-Isro’: 29)
Inilah bentuk wujud sikap pertengahan
yang diperintahkan yaitu tidak kikir, tidak menahan, tidak berlebihan dan boros
namun yang seharusnya adalah pertengahan di antara semua sikap diatas.
Menurut Ibnu
Katsir, “Allah swt. memerintahkan agar seseorang bersikap sederhana didalam
kehidupan duniawinya, Dia mencela sikap kikir dan melarang sikap boros (لاَ تَجْعَلْ
يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ)Maksudnya
adalah janganlah engkau bersikap pelit yang menahan harta, tidak memberikannya
kepada seorangpun.(وَلاَ تَبْسُطْهَا
كُلَّ الْبَسْطِ)Maksudnya
janganlah berlebihan dalam membelanjakan harta, sehingga pemberianmu terhadap
orang melebihi kemampuanmu, dan pengeluaranmu melebihi penghasilanmu. (فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَّحْسُورًا)sehingga engkau terjebak dalam celaan manusia
karena kekikiranmu dan mencercamu, mereka tidak membutuhkanmu, dan pada saat
engkau mengulurkan pengeluaranmu di atas kemampuanmu maka dirimu tidak akan
memiliki sesuatu yang dapat engkau infakkan, sehingga kamu menjadi seperti
hasir, yaitu sebuah hewan tunggangan yang tidak mampu lagi berjalan”.
Dari Ali bin
Abi Thalib ra. berkata, “Apa yang engkau nafkahkan untuk dirimu dan keluargamu
tanpa ada sikap berlebihan dan boros, dan apa yang engkau sedekahkan maka hal itu
adalah bagimu dan apa yang engkau belanjakan dengan motifasi riya dan sum’ah
maka itu adalah bagian dari setan”.
Adapun Ibnul
Jauzi berkata, “Orang yang berakal akan mengatur kehidupannya di dunia, jika
dia miskin maka dia akan bersungguh-sungguh dalam berusaha dan berwiraswasta
guna menghindarkannya dari tunduk terhina terhadap makhluk, meminimalisir
hubungan (hutang piutang), menciptakan sikap qona’ah, sehingga dengan demikian
dia akan selamat dari ketergantungan kepada pemberian orang lain dan hidup dengan
citra yang mulia, namun jika dia adalah orang yang kaya maka hendaklah dia
mengatur belanjanya, agar dia tidak terjebak ke dalam kefakiran yang
mengarahkannya kepada kehinaan bagi seorang makhluk…”
Dan seyogyanya
juga dia memperhatikan perkara ini, bahwa mengeluarkan harta dalam kebenaran
tidak termasuk boros. Mujahid berkata, “Kalau seandainya seseorang menginfakkan
hartanya dalam kebenaran maka dia bukan termasuk pemborosan, dan seandainya dia
menginfakkan satu mud bukan pada tempatnya maka hal itu termasuk pemborosan”.
Di antara
bentuk pemborosan yang dilakukan oleh masyarakat adalah pemborosan dalam pesta
dan resepsi pernikahan serta acara-acara lainnya, baik pesta yang kecil atau
besar, ketika makanan dihidangkan melebihi kebutuhan.
Di antara bentuk
pemborosan adalah pemborosan dalam pemakaian air. Dari Anas ra. bahwa Nabiswt.
berwudhu’ dengan satu mud dan mandi dengan satu sha’ sampailimamud.”
Dari Amru bin
Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya berkata: Seorang A’rabi datang kepada Nabi
dan bertanya kepada beliau tentang wudhu, maka beliau memperlihatkan kepadanya
cara berwudhu’ tiga kali, kemudian beliau bersabda, “Inilah wudhu’, maka
barangsiapa yang menambah berarti dia telah berbuat buruk, melampaui batas dan
berlaku zalim.”
Bentuk
pemborosan lainnya adalah berlebihan dalam membelanjakan harta. Dari Khaulah
Al-Anshoriyah berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya
seorang lelaki menenggelamkan diri memanfaatkan harta milik Allah bukan pada
jalan yang benar, maka mereka mendapat balasan neraka pada hari kiamat”.
Pada hakikat sesungguhnya harta
benda itu adalah merupakan nikmat yang besar dari Allah swt.. Karena itu
berlaku boros dan beroyal dengan harta itu hukumnya haram sebab ada nash yang
mencegah hal itu. Demikian juga dihukumi dengan haram kikir dalam membelanjakan
harta benda; sebaik-baik penggunaan harta yaitu secara pertengahan dan yang
sedang-sedang, tidak berlebih-lebihan dan berlaku kikir. Mari didiklah hati dan
jiwa dengan sifat sederhana dan penuh kecukupan pada apa yang ada. Sifat ini
mesti dididik dalam hati dan jiwa sejak kecil. Hindari sifat tamak yang bisa
menyebabkan kerakusan seperti melakukan penyelewengan dalam mendapatkan harta
dan kekayaan dunia yang sementara.
Akhlak tercela
dalam Islam sangat membahayakan dalam pergaulan sehari-hari. Jadi sia-sialah
segala amal kebaikan apabila penyakit hati berada dalam hati kita dan akan
mengganggu pula ketenangan jiwa kita. Oleh sebab itu apabila penyakit hati
sudah mulai bersarang dan berkembang di dalam hati segeralah diobati dengan
jalan zuhud (tidak tertarik dan mementingkan kepada keduniawian).
Dengan kata
lain membelanjakanhartasecaraberebih-lebihantermasukbagaimanaperilakukonsumendalam
Islam. Untukmengetahuilebihlanjutterkaitperilakukonsumen, berikutpenjelasan yang
dikutipdaribukuEkonomiMikro Islam karangan Prof. Dr. H. Boedi Abdullah.
Menurut
Islam, anugerah Allah itumiliksemuamanusia. Anugerah yang diberikan Allah
kepadaumatmanusiamasihberhakdimilkiwalaupunmerekatidaakmemperolehnya. Dalam
Al-Quran Allah swtmengutukdanmembatalkan argument oleh orang kaya yang
kikirkarenaketidaksediaanmemberikanbagianataumiliknya.
Allah swt.
berfirman :
#sÎ)ur@Ï%öNçlm;(#qà)ÏÿRr&$£JÏBâ/ä3x%yuª!$#tA$s%tûïÏ%©!$#(#rãxÿ2tûïÏ%©#Ï9(#þqãZtB#uäãNÏèôÜçRr&`tBöq©9âä!$t±oª!$#ÿ¼çmyJyèôÛr&÷bÎ)óOçFRr&wÎ)Îû9@»n=|Ê&ûüÎ7BÇÍÐÈ
Terjemahan
:
“Dan
apabila dikatakakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari rezeki
yang diberikan Allah kepadamu", Maka orang-orang yang kafir itu berkata
kepada orang-orang yang beriman: "Apakah Kami akan memberi Makan kepada
orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan,
Tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata". (QS. Yaasin : 47)
Konsumsi
yang berlebihanmerupakancirikhasmasyarakat yang tidakmengenalTuhan yang dalam Islam
disebutdenganistilahisraf(pemborosan) atautabdzir(menghambur-hamburkanhartatanpaguna).
Tabdzirberartimempergunakanhartadengancara yang
salahyaitumenujutujuan-tujuan yang terlarang, sepertipenyuapan, hal-hal yang
melanggarhukum, ataudengancara yang tanpaaturan.
Kecenderungankonsumendalammenentukanpilihankonsumsimenyangkutpengalaman
masa lalu, budaya, selera, dannilai-nilai yang dianut, seperti agama
danadatistiadat. Perilakukonsumendapatdilihatdariduapendekatan, yaitupendekatanmarginal
utility danpendekatanindifference curve.
Pendekatanmarginal
utility adalahkepuasankonsumen yang
dapatdiukurdengansatuan lain. Adapunpendekatanindifference curve (kurvaindeferensi)
adalahkepuasankonsumenbisalebihrendahataulebihtinggitanpamempertimbangkanlebihtinggiataurendahnya.
Adapun lima
prinsipkonsumsidalam Islam mengutippendapat Manan, yaitu :
1. Keadilan, prinsipinimengandungartigandamengenaimencarirezeki yang halal
dantidakdilaranghuku, sesuaifirman Allah swt. dalamQS.Al-Baqarahayat 173;
2. Kebersihan, prinsipinimengaturbahwamakananharusbaikdancocokuntukdimakan,
tidakkotorataupunmenjijikansehingganmerusakselera;
3. Kesederhanaan, prinsipinimengaturperilakumanusiamengenaimakandanminuman
yang tidakberlebihan;
4. Kemurahanhati, denganmenaatiperintah Islam tidakadabahayadandosaketikamemakandanmeminummakanan
halal;
5. Moralitas, prinsipinimengajarkanuntukmenyebutnama Allah swt.
sebelummakandanmenyatakanterimakasihkepadaNyasetelahmakan.
Dapat disimpulkandari QS. Thahaaayat 81 menjelaskanbahwa Allah
memerintahkankepadakitauntukmemakan di antara rezeki yang baik,
yang lezat cita rasanya dan yang telah Allah karuniakan kepada kita, Allah
tidakmenyukai orang-orang yang
menafkahkanhartanya dengan berlebih-lebihan, tidak mensyukurinya, mendermakan
kepada kemaksiatan, menghambur-hamburkannya dengan tanpa rasa sesal,
bersenang-senang berlebihan, dan sebagainya. Karenakalau demikian berarti
mereka telah mengundang kemurkaan Allah yang akan menimpakan siksa-Nya. Celaka
dan binasalah orang-orang yang telah ditimpa kemurkaan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar